<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d9500427\x26blogName\x3dNana%60s+Footsteps...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://bluefreaknana.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://bluefreaknana.blogspot.com/\x26vt\x3d-532937761360745212', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Nana`s Footsteps...

Thursday, June 23, 2005

Buat seorang teman, yang kehadirannya selalu kurindukan.

Kemampuan menerima hal secara utuh, sesuatu yang sebelumnya kita anggap memiliki kualitas tertentu namun nyatanya tidak, adalah sesuatu yang sangat sulit. Pun saat kualitas itu sama sekali tidak beresensi negatif. Dengan segala kompromisasi yang tersisa, stabilitas emosional tak elak terganggu juga. Tanpa sadar aku membangun angan-angan.

Selama puluhan musim berganti, aku terbiasa berjalan tenang. Menghindari tikungan tajam, menyimpan mimpi mimpi dan hidup berdasar realita. Satu perhentian, aku berganti arah. Meski tak lagi berkawan dengan rasa aman, aku tetap berjalan menikmati birunya langit, merdunya senandung pagi, teduhnya malam dan lembayung sore.

Uluran tangan hangat penuh tawa kian mewarnai perjalanan singkatku. Saat lelah dan saat kesal tak pernah menyisakan kemarahan. Hingga satu jeda dimana uluran tangan tak sehangat biasanya. Tangan itu masih sama, kokoh dan lebar. Tawa itu masih sama, jenaka dan lepas. Media di antara dimensiku dan dimensinya saja yang tak lagi selaras.

Berkawan dengan rasa aman berarti kembali hidup tanpa mimpi. Tulusnya hati tak mampu menghapus sisa kecewa. Mungkinkah kucari uluran tangan lain. Yang menawarkan persahabatan, rasa aman dan manisnya tawa. Wahai dimana..... karena aku masih menyimpan mimpi2 itu.

1 Comments:

At 10:09 PM, Anonymous Anonymous said...

maksud-e opo na??
aku wis always confused dengan tulisan nana..maklum buegoo sih :D

 

Post a Comment

<< Home